Bisnis Online Terhemat

 

pasang iklan

Rabu, 24 Agustus 2011

Berpacaran di Bulan Ramadhan

Bismillahirrahmanirrahim

وَلَا تَقْرَبُوا الزِّنَا إِنَّهُ كَانَ فَاحِشَةً وَسَاءَ سَبِيلًا
“Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk.”(QS. Al Isro’: 32)

Bulan puasa adalah bulan yang sangat suci, penuh dengan keistimewaan dan keberkahan bagi kaum muslimin yang menjalankan ibadah di dalamnya. Seperti kita ketahui, berpuasa tidak hanya menahan lapar dan dahaga saja, tapi juga menahan diri dari perbuatan maksiat. Namun, merupakan hal yang biasa saat ini, bagi para anak-anak muda untuk memadu kasih dahulu sebelum menikah. Aktivitas yang dinamakan pacaran ini, malah semakin ramai terlihat di bulan ramadhan khususnya di saat menunggu waktu berbuka ‘ngabu burit’, di jalan-jalan banyak dipenuhi pasangan-pasangan yang menghabiskan waktu puasa mereka dengan berpacaran.

Para ulama bersepakat bahwa berpacaran adalah haram karena mengandung tiga hal sebagai berikut:
- Ikhtilat yaitu berkumpulnya beberapa pria dan wanita yang bukan mahramnya di satu tempat, yang memungkinkan terjadinya hubungan diantara mereka apakah melaui pandangan mata, isyarat ataupun dengan bercakap-cakap.
- Khalwat yaitu berduaan-duaannya pria dan wanita yang bukan mahrom di suatu tempat yang sepi (tidak kelihatan orang lain)
- Dan Zina yang terdiri dari zina mata, zina tangan, zina kaki dan zina hati.

Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Setiap anak Adam telah ditakdirkan bagian untuk berzina dan ini suatu yang pasti terjadi, tidak bisa tidak. Zina kedua mata adalah dengan melihat. Zina kedua telinga dengan mendengar. Zina lisan adalah dengan berbicara. Zina tangan adalah dengan meraba (menyentuh). Zina kaki adalah dengan melangkah. Zina hati adalah dengan menginginkan dan berangan-angan. Lalu kemaluanlah yang nanti akan membenarkan atau mengingkari yang demikian.” (HR. Muslim no. 6925)


Jika sudah jelas bahwa aktivitas pacaran, berdua-duan, dan jalan-jalan dengan lawan jenis itu terlarang, maka tentu saja hal tersebut dapat merusak puasa. Karena puasa tentu saja harus meninggalkan maksiat dan munkarot. Orang yang bermaksiat saat puasa bisa membuat pahala puasanya yang amat besar itu berkurang atau tidak mendapatkan apa-apa sama sekali kecuali hanya lapar dan hausnya saja.

Mengenal pasangan tidak mesti lewat pacaran. Ada jalur halal yang telah digariskan Islam tanpa mesti lewat pacaran, lewat ta’aruf sesaat, lalu putuskan atau tidak untuk menikah dengan lawan jenis tersebut. Jadi waktu mengenal dan menikah tidaklah lama, juga niatannya adalah untuk serius ingin membina rumah tangga bersama.

Wahai saudara-saudaraku sekalian, singkatnya mari kita merenungkan apa yang selama ini telah kita lakukan. Jika ada jalan yang halal maka mengapa kita mengambil jalan yang haram. Mari kita jadikan momen ramadhan ini untuk memperbaiki diri kita. Allah menyayangi hamba-Nya yang mau memperbaiki diri.

Wallahualam bis showab
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Inspirasi dari: Salafyunpad, *Pacaran Saat Puasa*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar