Bisnis Online Terhemat

 

pasang iklan

Jumat, 30 September 2011

Jurnal : Formulasi Eucalyptus Ointment

Tinjauan Bentuk Sediaan
Definisi ointment (salep) menurut FI IV adalah sediaan setengah padat ditujukan untuk pemakaian topical pada kulit atau selaput lender.

Tinjauan Bahan Aktif
Minyak kayu putih adalah minyak atsiri yang diperoleh dari destilasi daun segar dan ranting kayu putih Melaluca (Melaleuca leucadendra) yang berisi cineole. Minyak kayu putih diterapkan secara eksternal sebagai stimulant dan rubefacient ringan pada rematik. Ini juga digunakan dengan agen volatile lainnya dalam persiapan untuk menghilangkan gangguan saluran pernapasan dan hidung tersumbat. Ini juga dapat digunakan sebagai aroma terapi.

FORMULA CAJUPUTI OINTMENT

FORMULA 1
No. Nama Bahan % Rentang pemakaian % Pemakaian Jumlah dalam 20 g Fungsi
1. Cayuputi oil 5 % 1 g Bahan aktif
2. Na. Metabisulfit 0,01-1% 1 % 0,2 g Antioksidant
3. Vaselin album ad 100 % 54 % 10,8 g Basis
4. Paraffin liquid 0,1-95 % 40 % 8 g Basis

Cara Kerja :
a. Paraffin Liquid ditimbang sebanyak 8 gram,
b. Vaselin Album ditimbang sebanyak 10,8 gram.
c. Kedua basis tersebut dilebur di atas waterbath hingga meleleh.
d. Na Metabisulfit ditimbang sebanyak 0,2 gram, kemudian ditambahkan ke basis salep dan diaduk hingga homogen.
e. Cajuputi oil ditimbang, kemudian ditambahkan ke (c), diaduk ad dingin & homogen

PEMBAHASAN

Berdasarkan praktikum yang telah dilaksanakan, tahap awal ialah dilakukan tinjauan bahan aktif obat, yakni eucalyptus oil. Dari berbagai referensi dapat disimpulkan bahwa eucalyptus oil ini merupakan minyak mineral yang stabil dalam sediaan krim dan lotion.
Kemudian, ditentukan bentuk sediaan dengan spesifikasi bau, warna, dan pH. Dilakukan penentuan sediaan ointment dengan bahan aktif eucalyptus oil 5%, dengan bau aromatic khas eucalyptus, warna putih/kekuningan, dan pH berkisar 4,5 – 6,5.
Setelah itu,dilakukan penentuan formulasi bahan-bahan untuk ointment, diantaranya basis salep, enhancer, antioksidan, dan pengawet. Dibutuhkan enhancer sebagai peningkat permeabilitas kulit dan peningkat penetrasi obat pada kulit. Kemudian, dipakai antioksidan karena minyak mudah teroksidasi dengan udara. Sedangkan menggunakan pengawet, diharapkan sediaan ini dapat dipakai dalam penggunaan yang lama.
Kemudian, setelah ditentukan bahan-bahan yang akan digunakan, ointment ini dibuat dengan berbagai formulasi dan berbagai cara kerja. Hal ini bertujuan untuk melihat perbedaan-perbedaan antara satu formula dengan satu yang lain, terutama dari aspek aseptabilitas. Disini, dibuat sediaan ointment dengan basis salep hidrokarbon dan basis salep mudah dicuci dengan air (emulsi).
Dari sediaan yang dibuat, dilakukan evaluasi untuk ointment ini, diantaranya organoleptis, uji daya sebar, da uji viskositas.
Pada uji evaluasi organoleptis, sediaan ointment ini berwarna kuning dan sedikit berbau. Kemudian, pada uji aseptabilitas, dilakukan 10 orang responden. Uji aseptabilitas diantaranya rasa dingin, mudah dioleskan, mudah dicuci, dan teksturnya.

UNTUK JURNAL SELENGKAPNYA DAPAT DIDOWNLOAD DI SINI : Download

Tidak ada komentar:

Posting Komentar