Bisnis Online Terhemat

 

pasang iklan

Sabtu, 05 November 2011

Momen Idul Adha ; Tidak Sekedar Berkurban dan Berhaji


Bismillahirrahmanirrahim
Dan bagi tiap-tiap umat telah Kami syariatkan penyembelihan (kurban), supaya mereka menyebut nama Allah terhadap binatang ternak yang telah direzkikan Allah kepada mereka, maka Tuhanmu ialah Tuhan Yang Maha Esa, karena itu berserah dirilah kamu kepada-Nya. Dan berilah kabar gembira kepada orang-orang yang tunduk patuh (kepada Allah), (QS. Al-Hajj : 34)

10 Dzulhijah 1432 Hijriyah/ 6 November 2011, umat muslim di seluruh dunia bersukacita menyambut datangnya hari raya yaitu idul kurban. Seyogyanya hari ini memang patut dirayakan dengan bermuhasabah/ insstropeksi diri, bukan dengan foya-foya. Karena latar belakang hari ini ialah pengorbanan 2 orang nabi Allah di masanya; Ibrahim dan Ismail.
Banyak yang menganggap bahwa hari idul kurban adalah waktu yang tepat untuk berkurban, bersedekah, beramal jariyah sebanyak-banyaknya. Ya… tidak bisa dikatakan salah, tapi saya anggap ini juga kurang tepat. Karena sesungguhnya hari idul kurban ini adalah pencetus bagi seorang mukmin untuk mulai berkurban, dan rutin untuk hari-hari ke depan juga seperti itu.

Jadi, kita diajarkan untuk berkurban secara istiqamah, secara rutin, kontinuitas. Berkurban cukup hari ini saja, tapi 1 ekor sapi, 2 ekor kambing, 3 unta, tidak seperti itu!!!. Walaupun kita berkurban sekedar 500 rupiah saja namun itu rutin setiap harinya maka itu lah yang lebih diutamakan dan lebih mulia di mata Allah SWT. So… nilai istiqamah dalam berkurban inilah yang seharusnya kita petik pada hari idul adha ini.


Mungkin sama halnya dengan berhaji. Setiap tahun, orang-orang muslim yang berkecukupan selalu melaksanakan ibadah haji, tidak sedikit pula yang hajinya bahkan sudah 2-3 kali. Namun apakah itu perlu? Bukankah berhaji itu adalah rukun Islam kelima yang diwajibkan hanya dilaksanakan sekali saja bagi yang mampu. Untuk yang seterusnya tentu sudah menjadi sunah, Menyantuni si fakir dan anak-anak yatim yang masih buaaaanyakkk di negeri ini adalah sunah juga, namun sunah yang mendekati wajib. Alangkah lebih afdol jikalau ongkos naik haji untuk yang kedua atau ketiga kalinya itu digunakan untuk membantu mereka saja, para anak-anak yatim, dan saya rasa itu akan lebih bernilai di mata Allah SWT karena disini dituntut pengorbanan untuk membantu sesama.

Pernah sebuah hadist Rasulullah menjelaskan bahwa beliau dan orang-orang yang membantu anak-anak yatim itu dekatnya bagai jari telunjuk dan jari tengah di akherat nanti.

Alangkah bersyukurnya jikalau kita sesama muslim bisa saling berbagi, alangkah beruntungnya para orang kaya yang mensyukuri hartanya dengan sifat kedermawanannya. Alangkah bahagianya para orang miskin yang bersabar atas kemiskinannya. Dan alangkah mulianya orang yang selalu mengabdikan hidupnya di jalan Allah dengan istiqamah dan selalu bermuhasabah…

Wallahualam bis showab
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar